cerpen ZMI, Sedekah Itu Investasi: Bagaimana Ikhlas Bisa Mengubah Hidup
“Es campur... dingin... segar... es kelapa... es blewah... ayo dibeli...”
Suara Abas menggema di sepanjang gang. Gerobak tuanya berderit, roda besi yang sudah aus kadang berbunyi berdecit. Meski sederhana, Abas menaruh keyakinan penuh: dari gerobak itulah rezekinya mengalir.
Abas bukan orang kaya, bukan pula orang berpendidikan tinggi. Dia hanya seorang tukang es keliling, yang tiap hari berkeliling kampung menjajakan minuman dingin. Tapi ada satu hal yang membuat Abas berbeda: dia tidak pernah pelit bersedekah, meski penghasilannya pas-pasan.
Suatu siang, seorang anak kecil bernama Rafi menghampirinya. Bajunya lusuh, sandal sebelah sudah hampir putus.
“Bang Abas... aku pengen es... tapi aku cuma punya seribu...” katanya sambil menunduk.
Abas tersenyum, lalu menuangkan es campur penuh ke dalam gelas plastik. “Nih, dek. Seribu rupiah pun rezeki. Jangan malu. Minum, biar seger.”
Rafi tersenyum lebar. “Makasih banyak ya, Bang. Semoga abang selalu sehat dan rezekinya lancar.”
Abas hanya menepuk bahu Rafi. Dalam hati ia berkata, sedekah kecil kadang bisa bikin orang lain merasa besar.
Hari-hari berlalu, tapi tidak selalu mudah. Pernah suatu kali, dagangan Abas sepi. Hujan deras turun dari pagi sampai sore. Es yang sudah dia buat banyak, akhirnya tidak laku. Malam itu, Abas pulang dengan kantong hampir kosong.
Di rumah, istrinya, Siti, menyambut dengan wajah cemas.
“Bang... uang hari ini cukup nggak buat beli beras?”
Abas menunduk. “Enggak, Ti. Hari ini sepi banget. Cuma ada sisa belasan ribu.”
Siti terdiam, menahan sedih. Tapi Abas mendekat, menggenggam tangan istrinya.
“Ti, jangan khawatir. Ingat, Allah itu Maha Kaya. Kalau kita udah sisihkan sedikit buat sedekah, Allah pasti ganti. Rezeki nggak selalu datang lewat jualan. Bisa aja lewat jalan lain.”
Malam itu mereka makan seadanya. Hati terasa perih, tapi Abas tetap yakin: sedekah itu investasi. Allah tidak pernah ingkar janji.
Keesokan harinya, Abas tetap berjualan. Di tengah jalan, ia melihat seorang ibu tua duduk di pinggir jalan dengan keranjang kerupuk yang sepi pembeli. Wajahnya letih, keringat bercucuran.
“Bu, haus ya? Nih, saya kasih es campur, gratis. Biar seger lagi.”
Ibu itu menatapnya terharu. “Nak... saya nggak punya uang...”
Abas tersenyum, “Nggak semua harus pakai uang, Bu. Minum aja.”
Air mata ibu itu menetes. “Semoga rezekimu dilipatgandakan, Nak.”
Hari itu, entah kenapa, dagangan Abas justru laris manis. Orang-orang berdatangan membeli es. Malamnya, saat menghitung uang, Abas terkejut: penghasilannya hari itu jauh lebih besar dari biasanya.
Dia tersenyum lirih. Benar kata orang, sedekah itu nggak bikin miskin, malah bikin hidup berkah.
Beberapa minggu kemudian, anak Abas tiba-tiba sakit keras. Mereka butuh biaya untuk ke rumah sakit. Abas panik, karena tabungan hampir tidak ada.
Tapi keajaiban datang. Seorang tetangga yang sering diberi es gratis oleh Abas tiba-tiba datang membawa uang.
“Bang Abas, ini ada sedikit rezeki. Dulu abang sering nolong saya. Sekarang giliran saya bantu.”
Abas hampir menangis. “Ya Allah... ternyata sedekah kecil yang dulu saya kasih, balik jadi investasi besar di saat saya butuh...”
Dengan uang itu, anaknya bisa dirawat dengan baik. Dan anak Abas pun perlahan sembuh.
Malam itu, Abas duduk di beranda rumah. Angin malam berhembus, menyejukkan. Ia memandang langit penuh bintang.
“Sedekah itu... bukan soal angka. Bukan soal besar kecilnya. Tapi soal hati. Seribu rupiah pun, kalau ikhlas, bisa jadi penyelamat. Bisa jadi doa. Bisa jadi investasi yang kembali di waktu yang tepat,” gumamnya.
Siti duduk di sampingnya, tersenyum. “Abang bener. Sedekah abang memang investasi terbaik kita. Investasi yang Allah sendiri yang balas.”
Pesan Motivasi
- Hidup bukan tentang berapa banyak harta yang kita kumpulkan, tapi tentang seberapa besar hati kita untuk berbagi.
- Sedekah bukan mengurangi, tapi menambah. Menambah doa, menambah berkah, menambah ketenangan.
- Jadikan sedekah sebagai investasi terbaik. Investasi yang tidak pernah rugi, investasi yang balasannya bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
Posting Komentar untuk "cerpen ZMI, Sedekah Itu Investasi: Bagaimana Ikhlas Bisa Mengubah Hidup"
Posting Komentar